PERHITUNGAN
SUBNETING
Banyak tipe
dan metode yang dikembangakan oleh para pakar ilmu tentang perhitungan pada
sebuah subneting itu sendiri, dengan tujuan untuk memudahkan para pembaca atau
yang sedang menekuni bidang ini, semoga dengan adanya artikel ini sedikit
membantu kepada para pembaca sekalian, ini merupakan tugas yang harus saya
tuntaskan untuk mata kuliah dengan cara memahami sebuah perhitungan subneting
yang di posting oleh Romi Satria Wahono.net Perhitungan subneting siapa takut,
maka dengan rujukan demikian maka sedikit banyaknya ada kemripan dari segi
materi dan segi lainnya.
Ada 4 (empat) Masalah Pada subneting yang
sering menjadi pertanyaan :
Jumlah subneting
Jumlah host per subnet
Blog subnet
Alamat host broadcast
Jumlah subneting
Jumlah host per subnet
Blog subnet
Alamat host broadcast
Penulisan IP
Address pada umumnya adalah 192.168.1.1,
namun yang sering membingungkan saya dan para poembaca sekalian yang belum
terlalu paham, mungkin sering menemukan adakalanya ditulis dengan
192.168.1.1/24. Artinya bahwa IP address 192.168.1.1 dengan subnet Mask
255.255.255.0, atau dengan kata lain, subnet
masknya adalah : 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0)
konsep ini disebut dengan CIDR yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1992
oleh IEFT.
Mari Kita
Kenali terlebih dahulu tingkatan-tingkatan/Kelas-kelas IP Address, supaya tidak
pada binggung mengenai pembagian kelas-kelas IP Address.
Lihatlah
gambar di bawah ini…
A. SUBNETTING PADA IP ADDRESS
CLASS C
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti
kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000
(255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan
tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per
subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan
dengan urutan seperti itu:
1. Jumlah
Subnet =
2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet
terakhir subnet mask 2 oktet terakhir
untuk kelas B,
dan 3 oktet terakhir untuk kelas A
Jadi
Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah
Host per Subnet = 2y – 2, dimana
y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3. Blok
Subnet =
256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64
+ 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0,
64, 128, 192.
4. Bagaimana
dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya.
Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast
adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Contoh
Soal Lain Pada Kelas C
# Penyelesaian
1. 192.168.2.0/27
Jawab
-
Analisa : Berada pada Kelas C, Subnet /27,
Berarti : (11111111.11111111.111111111.11100000.) = (255.255.255.224)
-
Perhitungan :
a. Subnet
Mask : 2x = 23 =8
b. Jumlah
Host Persubnet = 2y-2 = 32-2 = 30
c. Blog
Subnet : 256-224 = 32, Berikutnya :
32+32 = 64 , 64+64 = 128 + 32 = 160 + 32 = 192+32 = 224 jadi : 0, 32, 64,128, 160, 192, 224
B. SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba
melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa
digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya
pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing
berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok
subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C,
hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti
Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30
(kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai
oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
|
|
soal untuk kedua teknik
subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan
CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
1.
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya
binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2.
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
3.
Blok Subnet = 256 – 192 = 64.
Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya
adalah 0, 64, 128, 192.
4.
Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
|
172.16.0.0
|
172.16.64.0
|
172.16.128.0
|
172.16.192.0
|
Host Pertama
|
172.16.0.1
|
172.16.64.1
|
172.16.128.1
|
172.16.192.1
|
Host Terakhir
|
172.16.63.254
|
172.16.127.254
|
172.16.191.254
|
172.16.255.254
|
Broadcast
|
172.16.63.255
|
172.16.127.255
|
172.16.191.255
|
172.16..255.255
|
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk
yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
1.
Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2.
Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
3.
Blok Subnet = 256 – 128 = 128.
Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4.
Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
|
172.16.0.0
|
172.16.0.128
|
172.16.1.0
|
…
|
172.16.255.128
|
Host Pertama
|
172.16.0.1
|
172.16.0.129
|
172.16.1.1
|
…
|
172.16.255.129
|
Host Terakhir
|
172.16.0.126
|
172.16.0.254
|
172.16.1.126
|
…
|
172.16.255.254
|
Broadcast
|
172.16.0.127
|
172.16.0.255
|
172.16.1.127
|
…
|
172.16.255.255
|
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya
semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4
(terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet
2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk
subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
1.
Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2.
Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
3.
Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi
subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4.
Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
|
10.0.0.0
|
10.1.0.0
|
…
|
10.254.0.0
|
10.255.0.0
|
Host Pertama
|
10.0.0.1
|
10.1.0.1
|
…
|
10.254.0.1
|
10.255.0.1
|
Host Terakhir
|
10.0.255.254
|
10.1.255.254
|
…
|
10.254.255.254
|
10.255.255.254
|
Broadcast
|
10.0.255.255
|
10.1.255.255
|
…
|
10.254.255.255
|
10.255.255.255
|
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca
paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik.
Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas.
Secara konsep sama hanya perbedaan perhitungannya dibedakan pada sistem kelas
masing-masing, selamat mencoba.
Sumber : romisatriawahono.net
Comments
Post a Comment